KUMPUL BLOGGER LAKU KERAS?

This Account Has Exceeded Its CPU Quota

Kalimat di atas terlihat saat saya ingin membuka account KumpulBlogger milik saya, kemarin sore pukul 14.15 WIB.



Wow. Trafik yang sangat tinggi hingga melampaui batas yang ditetapkan?
Apakah ini mengindikasikan bahwa KumpulBlogger bener2 laku keras?
Hmm.... Mungkin saja. Mari kita bahas.

Sampai pagi ini Senin 15 September 2008 statistik KumpulBlogger menunjukkan total sudah sebanyak 9523 yang bergabung (Blogger/Publisher).
Sementara jumlah statistik Advertiser atau pemasang iklan menunjukkan angka 316.

Dari 9523 Publisher, yang sudah mendapatkan klik unik sebanyak 2638 dengan penghasilan tertinggi Rp.1.728.400,- dan terendah Rp.300,-.
Dalam 10 publisher berpenghasilan tertinggi, nama yang saya kenal hanya Fatih Syuhud yang menduduki posisi 6 dengan total pendapatan Rp.310.500,-
Ada juga nama Anang, tapi saya ragu apakah yang dimaksud admin Anangku

Melihat perkembangan KumpulBlogger, saya yakin bahwa trafiknya akan semakin "menggila". Apa pasal?
Sebab memasang iklan di KumpulBlogger memang sangat mudah sehingga sangat digemari.
Tidak ada syarat harus minimal 10 posting seperti yang diterapkan oleh pesaingnya. Juga tidak ada ketentuan Rangking Alexa harus di bawah sejuta.
Tidak juga harus pagerank 4.
Dan paling penting tidak harus relevan.

Perihal relevansi, blog Tukeranlink pernah ditolak oleh salah satu pesaing KumpulBlogger untuk memasang iklan sebab gak kategori yang cocok.
Namun itu semua teratasi setelah saya mengetahui KumpulBlogger.

Apakah memasang iklan sebuah keharusan?
Tentu tidak. Iklan yang terlalu banyak (terlebih banner) malah bikin blog semakin berat.

Tapi memasang iklan memang sedang trend saat ini. Terlebih dengan kehadiran PPC lokal semisal KumpulBlogger.
Advertiser pun sangat menggemari layanan ini, sebab sangat Indonesia.
Pokoke Makin Indonesia Makin Asyik Aja. Ups, itu iklan milik TV swasta.

Oh, ya. Memajang iklan sederhana gak ada salahnya kok. Sambilan. Dan lagi gratis.
So, sembari kita istirahat di malam hari, blog kita tetap bekerja untuk mendulang rupiah demi rupiah.